Hari/Tanggal : Kamis, 2 Maret 2022
Kelas : 3
Tema : 7 (Perkembangan Teknologi)
Subtema : 1 ( Perkembangan Teknologi Produksi Pangan )
Pembelajaran : 3 dan 4
Alat Peraga : Gambar
Kompetensi Dasar :
B. Indonesia 3.6 Mencari isi teks informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di lingkungan setempat.
PPKN 3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitr.
MTK 3.8 Menjelaskan dan menentukan luas dan volume dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengenal ragam budaya Indonesia dan pentingnya memahami keberagaman individu di lingkungan sekitar dengan baik.
2. Siswa dapat menentukan sikap yang dapat diambil kala menghadapi perbedaan dengan baik.
3. Dengan mengamati, siswa dapat menemukan luas suatu daerah sertamenjelaskan cara menentukan luas suatu daerah.
Apersepsi
Assalamualaikum Wr Wb
Good morning my student? How are you today?
I hope we are always in the good condition.
last week , we are learn subthema 3 thema 6 and get the final test score, And today we will learn in thema 7 subthema 1 lesson 3 and 4 about comestible
Ayo Membaca
Bacalah teks berikut!
Ayo Mengamatii
Bibi Lani membeli tempe di tukang sayur. Warnanya putih dengan kumpulan kedelai di dalamnya. Lani dan teman-teman mengamatinya.
Tempe yang dibeli Bibi cukup besar. Udin mengajak teman-teman mengukur luas permukaan bidang tempe. Tempe tersebut berbentuk persegi.
Udin mengukur luas tempe menggunakan potongan segitiga yang terbuat dari daun pisang.
Potongan segitiga daun pisang merupakan alat ukur tidak baku.
Tempe yang berbentuk persegi, dapat dipotong menjadi bentuk segitiga.
Amati bentuk di bawah ini!
Ayo Berlatihh
Hitunglah luas permukaan bidang berikut.
Gambar 1 2 3
Gambar 1 : Luas satuan persegi adalah = 5 Satuan persegiGambar 2 : Luas satuan persegi adalah = 5 Satuan persegi
Gambar 3 : Luas satuan persegi adalah = 6 Satuan persegi
Pembelajaran 4
Pagi ini, Udin dan teman-teman bersemangat. Pakaian yang mereka kenakan berbeda dari biasanya. Pakaian mereka berwarna-warni.
Semua siswa kelas 3 diminta memakai pakaian daerah. Udin memakai baju dari daerah Sunda. Edo memakai baju dari Papua. Dayu memakai pakaian adat Bali. Demikian pula dengan Beni, Siti, Lani, dan yang lainnya.
Mereka juga membawa makanan khas daerah. Udin membawa combro dari Sunda. Edo membawa kue sagu dari Papua. Dayu menyiapkan sate lilit dari Bali. Beni membawa panada dari Manado. Siti membawa keripik singkong dari Padang. Tak ketinggalan, Lani membawa kue keranjang yang merupakan makanan khas Tionghoa.
Pada hari itu, semua siswa tampil berbeda. Satu sama lain bertukar cerita tentang daerah di Indonesia. Ternyata, setiap pakaian dan makanan daerah, memiliki ciri khas masing-masing.
Perbedaan bukanlah hal yang harus diperdebatkan. Walau setiap siswa berasal dari daerah yang berbeda, namun satu sama lain tetap saling menghargai. Tidak ada yang merasa lebih baik ataupun lebih hebat.
Ayo Mengamati
Indonesia terbagi menjadi beberapa daerah. Setiap daerah memiliki pakaian adat yang beragam atau berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, namun Indonesia tetap bersatu.
Pada perayaan kemerdekaan RI ke-72 yang bertempat di istana Merdeka, Presiden RI Joko Widodo beserta para tamu undangan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Walau memakai pakaian yang berbeda, setiap orang saling menghargai perbedaan tersebut. Dengan memahami perbedaan, kita telah menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
Ayo Membaca
Bacalah Teks Berikut.
Pengolahan Singkong
Di daerah Sumatra Barat, singkong diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari lauk pauk hingga makanan ringan. Gulai singkong, kue talam singkong, dan kacimuih merupakan makanan yang biasa dibuat untuk konsumsi sehari-hari. Singkong goreng juga sering dibuat di rumah. Daya tahannya paling lama adalah dua hari.
Teknologi pangan memiliki peran penting dalam mengolah singkong. Teknologi pangan memberikan nilai lebih bagi bahan makanan hasil panen melalui berbagai cara. Tekniknya adalah melalui pengawetan, pengemasan, dan penyimpanan. Dengan demikian, singkong dapat dinikmati dalam jangka waktu lebihmlama.
Dengan adanya teknik pengawetan dan pengemasan bahan pangan, singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Singkong diolah menjadi dakak-dakak, karak kaliang, rendang singkong, dan karupuak singkong pedas. Teknik pengemasan yang baik, mampu membuat makanan tersebut awet hingga 3 bulan atau lebih.
Teknologi pangan membuat makanan awet dan tahan lama.
Contoh makanan awet dan tahan lama:
Karak Kaliang Dakak -dakak
Karupuak sanjai Rendang singkong
Contoh makanan yang tidak tahan lama :
Gulai daun singkong Kacimuih
Vidio ajar tema 7 subtema 1 pembelajaran 4
Tugas:
Hari ini kita akan berlatih membaca agar soleh soleha tambah lancar membacanya, ananda dapat memilih salah satu teks dibawah ini, membaca dapat dikirimkan melalui voice note atau vidio
teks 1 (buku tematik tema 7 halaman 22)
TEKS 2 ( buku tematik halaman 34)
Ayo Membaca
Bacalah Teks Berikut.
Pengolahan Singkong
Di daerah Sumatra Barat, singkong diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari lauk pauk hingga makanan ringan. Gulai singkong, kue talam singkong, dan kacimuih merupakan makanan yang biasa dibuat untuk konsumsi sehari-hari. Singkong goreng juga sering dibuat di rumah. Daya tahannya paling lama adalah dua hari.
Teknologi pangan memiliki peran penting dalam mengolah singkong. Teknologi pangan memberikan nilai lebih bagi bahan makanan hasil panen melalui berbagai cara. Tekniknya adalah melalui pengawetan, pengemasan, dan penyimpanan. Dengan demikian, singkong dapat dinikmati dalam jangka waktu lebihmlama.
Dengan adanya teknik pengawetan dan pengemasan bahan pangan, singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Singkong diolah menjadi dakak-dakak, karak kaliang, rendang singkong, dan karupuak singkong pedas. Teknik pengemasan yang baik, mampu membuat makanan tersebut awet hingga 3 bulan atau lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar